Selasa, 04 Maret 2014

KERAJAAN SRIWIJAYA



images.jpg

Sejarah Kerajaan Sriwijaya - Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan Buddha yang berdiri di Sumatera pada abad ke-7 yang di kemukakan oleh I-tsing.Raja terbesarnya adalah Balaputra Dewa.
Kerajaan ini pernah menjadi kerajaan terbesar di Nusantara, bahkan mendapat sebutan Kerajaan Nasional I sebab pengaruh kekuasaannya mencakup hampir seluruh Nusantara dan negara-negara di sekitarnya.

Sumber-sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya
1) Berita dari Cina
Dalam perjalanannya untuk menimba ilmu agama Buddha di India, I-Tsing pendeta dari Cina, singgah di Shi-li-fo-shih (Sriwijaya) selama enam bulan dan mempelajari paramasastra atau tata bahasa Sanskerta. Sriwijaya adalah negara ini telah maju dalam bidang agama Buddha. 
Berita Cina dari dinasti Tang menyebutkan bahwa  (Sriwijaya) adalah kerajaan Buddhis yang terletak di Laut Selatan. Adapun berita sumber dari dinasti Sung menyebutkan bahwa utusan Cina sering datang ke San-fo-tsi. Diyakini bahwa yang disebut San-fo-tsi itu adalah Sriwijaya.


2) Berita dari Arab

                                          Berita Arab menyebutkan adanya negara Zabag (Sriwijaya). Konon dahulu Sriwijaya adalah penghasil emas terbesar dan di sebut sebagai pulau emas.




3) Berita dari India

Prasasti Leiden Besar yang ditemukan oleh raja-raja dari dinasti Cola menyebutkan adanya pemberian tanah Anaimangalam kepada biara di Nagipatma.

Prasasti Nalanda menyebutkan bahwa Raja Dewa Paladewa dari Nalanda, India, telah membebaskan lima buah desa dari pajak. Sebagai imbalannya, kelima desa itu wajib membiayai para mahasiswa dari Kerajaan Sriwijaya yang menuntut ilmu di Kerajaan Nalanda. 

Hal ini merupakan wujud penghargaan sebab Raja Sriwijaya saat itu, Balaputradewa, mendirikan vihara di Nalanda. Selain itu, prasasti Nalanda juga menyebutkan bahwa Raja Balaputradewa sebagai raja terakhir dinasti Syailendra yang terusir dari Jawa meminta kepada Raja Nalanda untuk mengakui hak-haknya atas dinasti Syailendra.

4) Berita dari dalam negeri

Sumber-sumber sejarah dalam negeri mengenai Sriwijaya adalah prasasti-prasasti berhuruf Pallawa dan berbahasa Melayu Kuno.
a)     Prasasti Kedukan Bukit berangka tahun 605 Saka (683 M) ditemukan di tepi Sungai Tatang, dekat Palembang.

b)    Prasasti Talang Tuo berangka tahun 606 Saka (684 M) ditemukan di sebelah barat Pelembang.


     c) Prasasti Kota Kapur berangka tahun 608 Saka (686 M) ditemukan di Bangka.
Prasasti ini menjadi bukti serangan Sriwijaya terhadap Tarumanegara yang membawa keruntuhan kerajaan tersebut, terlihat dari bunyi: "Menghukum bumi Jawa yang tidak tunduk kepada Sriwijaya."

c)     Prasasti Karang Berahi berangka tahun 608 Saka (686 M). Isi prasasti ini memperjelas bahwa secara politik, Sriwijaya bukanlah negara kecil, melainkan memiliki wilayah yang luas dan kekuasaannya yang besar. Prasasti ini juga memuat penaklukan Jambi.

      e) Prasasti Telaga Batu (tidak berangka tahun). Prasasti ini menyebutkan bahwa negara Sriwijaya berbentuk kesatuan dan menegaskan kedudukan putra-putra raja: Yuwaraja (putra mahkota), Pratiyuwaraja (putra mahkota kedua), dan Rajakumara (tidak berhak menjadi raja).
       f) Prasasti Ligor berangkat tahun 697 Saka (775 M) ditemukan di Tanah Genting Kra. Prasasti ini memuat kisah penaklukan Pulau Bangka dan Tanah Genting Kra (Melayu) oleh Sriwijaya

        g) Prasasti Palas Pasemah (tidak berangka tahun) ditemukan di Lampung berisi penaklukan Sriwijaya terhadap Kerajaan Tulangbawang pada abad ke-7.

Kehidupan politik Kerajaan Sriwijaya
Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan besar dan masyhur. Selain mendapat julukan sebagai Kerajaan Nasional I, Sriwijaya juga mendapat julukan Kerajaan Maritim disebabkan armada lautnya yang kuat. Raja-rajanya yang terkenal adalah Dapunta Hyang (pendiri Sriwijaya) Balaputradewa, dan Sanggrama Wijayatunggawarman.

Pemerintahan Raja Balaputradewa berhasil mengantarkan Sriwijaya menjadi kerajaan yang besar dan mencapai masa kejayaan. Balaputradewa adalah putra Raja Syailendra, Samaratungga, yang karena dimusuhi saudarinya, Pramodhawardhani (istri Raja Pikatan dari wangsa Sanjaya), terpaksa melarikan diri ke Sriwijaya. Saat itu, Sriwijaya diperintah oleh Raja Dharmasetu, kakek dari ibunda Balaputradewa. 



NB :
1.Merupakan contoh kerajaan nasional modern pertama yang memenuhi persyaratan sebagai Negara yang modern.
2.Merupakan kerajaan Budha terbesar di Asia Tenggara dan Timur
.”Universitas Dharmakirti” ~ Budha Mahayana.
3.Merupakan kerajaan maritime atau kerajaan yang menguasai wilayah perairan.Sriwijaya memiliki perekonomian maju karena menguasai wilayah Selat Malaka,Selat Sunda,dan Selat Bangka.
4.Raja terbesarnya adalah Balaputra Dewa (keturunan dari Dinasti Syailendra pendiri candi Borobudur, yaitu raja Samarotungga).
5.Kerajaan Sriwijayasemakin memuncak kejayaannya setelah Balaputra Dewa bekerjasama dengan kerajaan Colamandala dan Pala dari India.
6.Terdapat prasasti Nalanda yang menyebutkan silsilah raja Balaputra Dewa bahwa raja Syailendra (Darrarindra) adalah nenek moyangnya.
7.Penyebab Sriwijaya menjadi kerajaan besar di Asia Tenggara:
v Letaknya sangat strategis di jalur perdagangan.
v Adanya kemajuan pelayaran dan perdagangan.
v Runtuhnya kerajaan Funan di Indocina memberikan kesempatan kepada Sriwijaya menjadi kerajaan meritim pengganti Funan.
v Sriwijaya memiliki kesempatan untuk melindungi pelayaran dan perdagangan di Asia Tenggara.

8.Penyebab runtuhnya kerajaan Sriwijaya sebagai berikut :
v Banyak wilayah-wilayah kekuasaan Sriwijaya yang melepaskan diri dari kekuasaan Sriwijaya.
v Serangan Raja Dharmawangsa dari Medangkamulan (Dinasti Isyana)  yang sempat menguasai wilayah perairan selat Sunda yang sebelumnya merupakan wilayah kekuasaan Sriwijaya.
v Adanya perkembangan dari kerajaan Siam yang berhasil merebut tahah gentingkra sehingga mengurangi pendapatan kerajaan Sriwijaya.
v Serangan raja Kertanegara dari Singasari dengan pengiriman pasukan pasukan untuk menghimpit kekuasaan Sriwijaya yang  di kenal dengan nama Ekspedisi Pamalayu.
v Serangan dari raja kerajaan Cola yang bernama Rajendracolamaladewa terhadap kerajaan Sriwijaya yang pada waktu itu bernama Sri Sanggramawijaya tunggawarman dan raja tersebut berhasil di tawan.
v Serangan dari kerajaan Majapahit pada masa kepemimpinan raja Hayam Wuruk dan Patih Gajahmada yang berhasil menguasai wilayah kerajaan Sriwijaya pada tahun 1377 masehi atau akhir abad 13.
v   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar